Tim Wartapenariau.com Kunjungi Obyek Wisata Di Tarutung

EKONOMI, RIAU, Taput36 Views

TARUTUNG,WARTAPENARIAU.com-Pengamatan wartawan wartapenariau.com, Jum’at (15/7/2016), Sabtu (16/7/2016) di kawasan Tarutung, bahwa Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan menjadi salah satu asset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata.Potensi tersebut berhubungan dengan daya tarik dan nilai obyek wisata yang tersebar dibeberapa kecamatan yang terdiri dari Obyek wisata rohani atau agama, wisata alam atau rekreasi, sejarah dan budaya, obyek wisata hutan atau kebun.

Seperti obyek wisata agama salib kasih yang terletak di kecamatan Siatas Barita misalnya. Obyek witasa ini merupakan tempat beristirahat pertama misionaris Nommensen setelah sampai di Rura Silindung pada tanggal 11 November 1963.

Menurut sumber yang layak dipercaya, dari puncak bukit Siatas Barita, DR.Ingwer Ludwig Nommensen berdiri memandang ke arah Rura Silindung di bawahnya. Lama Ludwig Nommensen terpaku dan takjub akan keindahan panorama Tano Batak.

Kemudian Ludwid Nommensen berdoa,”Hidup atau mati, biarlah aku tinggal di tengah-tengah bangsa ini untuk menyebarkan firmanmu dan kerajaanMu.

Peristiwa pada tahun 1863, ketika missionaris agama Kristen asal Jerman itu mengawali babak kehidupan baru bagi orang-orang Batak yang belum mengenal agama Kristen.

Nommensen wafat tanggal 23

Mei 1918, dimakamkan di desa Sigumpar sekitar 60 Km Utara Tarutung.

Pada tahun 1993/1994, sebagai penghormatan dan penghargaan atas jasa- jasanya, maka Pemda Tapanuli Utara membangun Salib Kasih dengan tinggi 31 meter di puncak bukit Siatas Barita. Pada waktu-waktu tertentu masyarakat Batak dan turis asing melakukan ibadah terbuka di tempat ini.

Obyek wisata ini merupakan primadona yang diminati dan ramai dikunjungi wisatawan manca negara maupun wisatawan lokal terutama pada

hari-hari besar keagamaan dan hari-hari libur.

 Air Soda Di Tarutung

Selain itu, Tapanuli Utara yang berada di dataran tinggi, dimana banyak terdapat bukit dan gunung, menghasilkan sumber air panas dan air soda. Salah satu sumber air soda terdapat di desa Aek Siansimun.

Pemandian air soda yang merupakan obyek wisata pemandian yang amat

menyejukkan dan menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan penyakit ngilu, dimana hanya ada 2 (dua) di dunia yakni di Venezuela dan di Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara.

Pemandian Air Panas

Sumber air panas yang di dalamnya terdapat kandungan belerang dan soda tersebar di beberapa tempat di Tapanuli Utara, antara lain di Kecamatan Pahae Jae, Sipoholon dan Pagaran. Lokasi sumber air panas ini sebagian telah dikembangkan dan diolah secara komersial untuk sarana mandi umum.

Di kawasan kota Tarutung terdapat beberapa obyek wisata air panas, seperti Air panas Hutabarat, Air panas Sipoholon, Air panas Sait Ni Huta dan Air panas Ugan. Khusus air panas Sipoholon telah menjadi tempat persinggahan (stop over) para wisatawan yang mengadakan paket perjalanan wisata ke Medan, Parapat, Tarutung.

Kemudian tim wartapenariau.com, Jumat (15/07/2016),sekitar pukul 06.00 wib, berkunjung ke tempat pemandian air hangat di Desa Hutabarat, Kecamatan Siatas Barita kota Tarutung.

Menurut S.S Simatupang, tempat pemandian air hangat tersebut sudah lama dikelola keluarganya, dan secara bergantian untuk mengelolanya.

“Kami ada enam bersaudara. Setiap 2 tahun kami akan selalu bergantian untuk mengelola permandian air hangat ini,”tutur S.Simatupang kepada tim wartapenariau.com.

Pengamatan wartapenariau.com, pelayanan untuk para pengunjung pemandian hangat tersebut sangat diutamakan oleh pengelola, sehingga para pengunjung yang datang dari berbagai daerah selalu ramai untuk mandi air hangat tersebut. Disamping itu, makanan ringan juga disediakan oleh pengelola untuk pengunjung, seperti telur rebus, kerupuk, dan teh manis dan berbagai macam minuman.

Salah satu pengunjung mengatakan kepada wartapenariau.com, tempat pemandian air hangat tersebut sangat berguna bagi kesehatan.

“Air hangat ini sangat berguna bagi kesehatan terlebih untuk badan yang masuk angin,”terang salah satu pengunjung yang bermarga Hutabarat.***(T.S)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *