Oknum Pegawai DPMD Deli Serdang “Intimidasi” Wartawan

HUKRIM, RIAU, SUMUT25 Views

SUMUT,WARTAPENARIAU.com-“Tak henti-hentinya kemerdekaan Pers kembali tercederai”, kali ini tindakan “intimidasi” dialami 2 orang wartawan online dan media cetak yang terjadi di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Deli Serdang yang berada dikomplek pusat pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (02/09/2020).

Dua orang wartawan yang sedang melakukan wawancara kepada Sekretaris DPMD, Drs Sahlan terpaksa berhenti karena ada oknum pegawai DPMD diduga mengintimidasi 2 orang wartawan secara tiba-tiba di ruangan aula DPMD sekira pukul 11:40 Wib.

Awal terjadinya tindakan intimidasi kepada wartawan sekira pukul 10:30 Wib, dimana saat wartawan datang ke kantor Dinas PMD dan didapati tidak ada pegawai yang sedang bertugas di lobi kantor dan ruangan sekretaris kosong dalam keadaan terkunci dan wartawan sempat mengketok-ketok pintu, karena pegawai di lobi tak ada dan pintu ruangan sekretaris kosong dan ruangan counter pegawai difoto  dan dikirimkan kepada Kepala Dinas PMD, Drs Citra Effendi Capah melalui WhatsApp guna memberitahukan bahwa tidak ada pegawai dikantornya tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas PMD sudah mengarahkan kepada wartawan untuk menemui sekretaris DPMD karena dirinya sedang diluar kantor, sehingga wartawan dipersilahkan menemui sekretaris PMD dalam sesi wawancara perihal hasil mediasi Camat Hamparan Perak.

Selanjutnya, ketika kedua wartawan online dan media cetak tersebut melakukan wawancara diruang aula DPMD dengan Sekretaris, Drs Sahlan, secara tiba-tiba puluhan oknum pegawai DPMD mendatangi ruang aula sembari marah-marah, sontak wartawan yang sedang wawancara dengan Sekretaris kaget dan tak disangka wartawan yang sedang wawancara tersebut diintimidasi, dibentak-bentak dan sambil membanting kursi dan memukul meja diruangan aula tersebut.

Ditanyakan kenapa marah-marah dan mengintimidasi wartawan, disampaikan bahwa wartawan dituduh telah melaporkan pegawai tidak ada dikantor, padahal itu tidak ada terjadi dan yang benar adalah yang kosong itu ruangan sekretaris dan ruangan lobi counter kantor DPMD.

Dari penuturan oknum pegawai tersebut mereka telah dimarahi oleh atasannya, yaitu Kepala Dinas PMD, Drs Citra Effendi Capah karena menerima informasi tidak ada pegawai dikantornya, sementara yang dimaksud adalah tidak ada sekretaris DPMD diruanganya dan di counter lobi.

“Aku dimarahi dan aku tak terima dimarahi dan dimaki-maki Kadis,”ungkap TM Yahya sambil banting kursi dihadapan wartawan.

“Sempat Bupati tahu kan bahaya,”ucap pegawai lainnya secara ramai-ramai.

Ironisnya, sekretaris PMD, Drs Sahlan juga ikut-ikutan marah kepada kedua wartawan tersebut, padahal ia sebagai objek atau sumber sesi wawancara semestinya tidak patut ikut marah dan terkesan terlalu membela pegawai yang diduga sudah mengintimidasi wartawan, mestinya ia bertindak untuk menengahi dan menyuruh pegawainya keluar karena sesi wawancara tersebut belum selesai dilaksanakan.

“Aku keberatan ruanganku kosong difoto, untuk apa dan ngapain foto-foto ruangan,”ujar Drs Sahlan sembari menunjuk-nunjuk wartawan.

Penulis : Bonni T.Manullang

Editor     : TPS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *