Impacting Generation

AGAMA, DUMAI, RIAU34 Views

DUMAI,WARTAPENARIAU.com– Perayaan Natal Pemuda-Pemudi Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jalan Air Bersih Dumai, berjalan dengan penuh sukacita, Minggu (1/12/2-16), dengan Tema: Impacting Generation.

Acara dimulai dengan lagu pujian penjembahan kepada Tuhan dengan penuh cukacita jemaat menyanyikan: Dengan segenap hati Ku menyembah, memuji sampai seluruh bumi bersujud mengakui. Walau malam menepi Tak akan ku sendiri Kasih yang menerangi kau setia menanti. Haleluya, Haleluya, Haleluya Kau Allahku.

Selanjutnya, lagu pujian kedua: How great is our God Sing with me How great is our God And all will see How great How great is our God.

Name above all names You are wortthy of our praise My heart will sing How great is our God.

Pengamatanwartawan wartapenariau.com, rangkaian acara diisi dengan liturgi 1 sampai liturgi V dari pemuda-pemudi anak jemaat GBI, dan dilanjutnya dengan lagu-lagu pujian untuk Tuhan dari Pemuda-Pemuda GBI Jalan Air Bersih, Pemuda-Pemudi GBI Jaya Mukti,  Pemuda-Pemudi Jalan Merdeka Baru, Pemuda-Pemudi GPT Bukit Timah, Pemuda-Pemudi GBI Bukit Batrem dan Pemuda-Pemudi Warrior Generation Communty Centre (WBCC).

Pendeta Gherad Oktavian dari warrior Generation Community (WGCC) dalam khotbahnya menyampaikan firman Tuhan dalam Timotius 4 ayat 12: Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

“Pertanyaan saya di tempat ini, sudahkah kita menjadi teladan lewat Dumai ini? Yang pertama kamu harus jadi teladan. Yang kedua, generasi berdampak adalah generasi yang kreatif, tetapi banyak anak muda yang tidak menemukan kreativitas.  Yang ketiga, generasi yang punya dampak adalah generasi yang mengasihi Tuhan,”tandas Pendeta Gherad kepada sidang Jemaat.

Lanjutnya, tidak sedikit anak muda menjadi ragu akan kuasa Tuhan akibat banyaknya masalah yang terjadi di dalam kehidupannya, banyak anak muda mulai menjadi lemah, galau, bahkan kehilangan kepercayaan akan Tuhan, apalagi ketika doanya tidak dijawab, kemudian melakukan konseling dengan hamba Tuhan, bapa rohani, pembina rohani, dan hambat Tuhan berkata, kamu kurang berdoa.

“Kamu kurang berdoa, kamu kurang baca firman Tuhan. Setelah kita konseling, kita menjadi semangat lagi, tetapi ketika kita keluar ke luar sana, apa yang terjadi, kitapun mundur,”ujar Pendeta Gherad.

Lebih lanjut Pendeta Gherad menjelaskan, pertobatan berbicara tentang pola pikir. Janganlah kamu serupa dengan dunia ini, tetapi berubalah oleh pembaharuan budi, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah, apa yang baik yang berkenaan kepada Allah dan yang sempurna.

“Ubah cara pikir kita tentang Yesus. Jangan mau diintimidasi iblis, kamu orang berdosa, kamu bodoh. Jangan mau dibodohi, ubah cara pikir kita tentang Yesus. Tuhan itu penuh kasih sayang,”ujar Pendeta Gherad

“Selanjutnya dalam Roma 8 ayat 1 berkata, semua orang yang di dalam kristus tidak ada lagi penghukuman. Kalau kau salah, minta ampun kepada Tuhan. Oleh sebab itu minta ampunlah kepada Tuhan, kalau kita bersalah, ”tandas Pendeta Grerad.

“Intimidasi iblis, kunci utama iblis untuk membuat manusia jatuh ke dalam dosa. Jangan biarkan iblis kita sehingga muncul berbagai pemikiran yang meragukan berbagai kebaikan Bapa di sorga kepada Kita. Jangan mau dibodohi iblis. Kamu sangat dikasihi Tuhan. Ubah cara kita berpikir tentang diri kita. Ubah cara berpikirmu tentang siapa kamu. Orang yang masih pola pikirnya belum berubah, makanya tidak akan pernah maju-maju dalam pelayanannya, dan di sekolah tidak penah pintar, karena pola pikirnya tidak berubah,”ujar Pendeta Gherad.

Dikatakannya, dua hal yang menghancurkan anak muda. Yang pertama, penyesalan akan masa lalu, dan yang kedua, kekuatiran masa depan. “Firman Tuhan jelas berkata: Aku mengetahui rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, kata Tuhan, masa depanmu penuh dengan pengharapan,”tegasnya Pendeta Gherad.

Selanjutnya, Yesaya 43 ayat 18 dan ayat 19 firman-Nya berkata: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang di zaman purbakala. Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahui? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

“Anak muda janganlah ingat-ingat hidup di masa lalumu, masa lalumu boleh jelek, masa lalumu boleh kamu tidak berhasil, tetapi kamu harus ingat, Tuhan punya masa depan buat kamu. Semua kita punya masa lalu, tetapi Tuhan selalu melihat apa yang baik dari hidupmu, oleh sebab itu janganlah pernah merasa aku gagal, buang itu jauh-jauh dari hatimu, karena kita pasti akan berhasil,”tandas Pendeta Gherad.***.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *