Mujizat

AGAMA, DUMAI, RIAU8 Views

DUMAI,WARTAPENARIAU.com-Ibadah Raya Minggu Jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jalan Air Bersih Kota Dumai, berjalan penuh sukacita, Minggu (24/9/2017).

Pendeta Rohadi Saragih Sitio mengkhotbahkan firman Tuhan dalam Mateus 14: 22-33. Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke atas perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian disitu. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.

Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu”, lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut”. Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Kata Yesus: “Datanglah! Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”. Segera Yesus menguluhkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”. Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”.

“Petrus berjalan dalam kemustahilan. Kalau Petrus bisa mengalami mujizat, kita pun bisa mengalami mujizat. Petrus itu bisa mengalami mujizat, karena Petrus mengenali dan mendengar suara Tuhan. Lalu bagaimana caranya mendengar suara Tuhan, tentu kita harus membaca alkitab dan merenungkan firman Tuhan setiap hari,”tandas Pendeta Rohadi kepada jemaat.

Lanjutnya, di dalam 2 Timotius 3: 16-17. Segala tulisan diilhamkan Allah memang bermamfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperbaiki untuk setiap perbuatan baik.

“Penghalang mujizat itu datang ke dalam kehidupan manusia, karena takut, bimbang dan ragu”. Baca di dalam Roma 8 ayat 8. “Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. “Jadi kita harus mengenali suara Tuhan, setia membaca dan merenungkan firman Tuhan. Jangan takut, jangan bimbang dan ragu, “tandas Pendeta Rohadi.***.

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *