Semester Genap, Sekolah Di Medan Belajar Tatap Muka dan Daring Bergantian

SUMUT,WARTAPENARIAU.com-Dalam waktu dekat sekolah akan melaksanakan kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka setelah dibolehkan oleh pemerintah. Dalam rencananya kegiatan sekolah tatap muka akan dimulai pada Januari 2021 dengan sejumlah persyaratan, termasuk di antaranya menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Namun, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan belum dapat memastikan melaksanakan belajar tatap muka antara guru dengan murid di sekolah, pada awal Januari 2021 mendatang. Namun, proses pembahasan belajar tatap muka ini tetap akan dilakukan.

“Sesuai kesepakatan bersama dan yang sudah saya sampaikan ke publik, pembahasan untuk belajar tatap muka dilaksanakan awal Januari. Perlu dipahami, ini masih sebatas pembahasan dan bukan mengizinkan melaksanakan belajar tatap muka. Saya akan meminta pendapat dari kalangan pakar ahli, bukan pakar ekonomi,”tegas Edy Rahmayadi, Senin (21/12/2020).

Akan tetapi, proses belajar mengajar semester genap 2020/2021 di SMA Swasta dan Negeri dikota Medan sedang mempersiapkan berbagai program pembelajaran untuk para siswa-siswinya.

Salah satunya SMA Negeri 4 Medan telah mempersiapkan proses belajar dengan cara tatap muka untuk para siswa untuk bulan Januari 2021 yang akan datang.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Kepala Sekolah tanggal 16 Desember 2020 No 0596/0536/421.3/2020 yang ditandatangani oleh Drs Ramly, M.Pd kepada orang tua Siswa yang diketahui orang tua siswa dalam kegiatan pembagian raport siswa yang silaksanakan secara bertahap mulai hari Sabtu hingga Selasa (19 -22 Desember 2020) hari ini di Sekolah tersebut, bahwa pembelajaran tatap muka dan daring pada tahun belajar 2020/2021 semester genap akan dilaksanakan mulai 4 Januari 2021 yang diadakan secara bergiliran dalam satu kelas dan dibagi dalam dua kelompok secara bergantian perharinya.

Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kontak dan berdesakan dengan siswa lain dalam proses belajar tatap muka dan jumlah siswa pergrup sekira 18 orang yang dibagi berdasarkan daftar absensi kehadiran siswa.

Kemudian, untuk orang tua siswa diwajibkan membuat surat pernyataan diatas Materai bahwa anaknya setuju atau tidak untuk belajar secara tatap muka dan tanpa paksaan.

Menurut salah seorang guru di SMA itu Betty Simatupang yang merupakan Walikelas XII IPA 6 mengatakan bahwa program belajar tatap muka yang akan kita bagi kedalam dua bagaian kelompok perkelas sesuai daftar nomor urut absensi Siswa tersebut.

“Ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko timbulnya kluster baru penyebaran Covid-19 dan kita harus ketat dalam melaksanakan prosedur kesehatan yang dihimbau oleh Pemerintah dan tidak ada unsur paksaan dalam program tatap muka ini,”tutur Betty

“Khusus untuk kelas XII atau kelas tiga SMA proses belajar mereka mungkin hanya sampai bulan Februari karena pada Bulan Maret 2021 mereka akan melaksanakan ujian akhir,” Tambahnya ramah.

Ditemui dilokasi, Jhonson Panggabean selaku orang tua Wali siswa mengatakan untuk program tatap muka untuk proses belajar sangat baik, karena menurut Jhonson para siswa diwajibkan menyimak pembelajaran dengan cara interaksi langsung sehingga pemahaman yang diberikan oleh para guru terhadap siswa dapat diterjemahkan secara langsung dan dicerna.

“Kita sangat setuju dengan kegiatan tatap muka asal dengan memperhatikan Protokol Kesehatan,”pungkasnya.

Tidak hanya itu, sejumlah orang tua siswa juga menuturkan sangat setuju dengan proses belajar tatap muka yang akan dilaksanakan pihak sekolah, karena proses ini lebih efektif dibanding melalui proses melalui daring walaupun diselang selingi dengan daring, karena dengan proses interaksi antara siswa dan guru akan memperoleh pemahaman yang lebih baik bagi siswa, karena disampaikan secara langsung.

Penulis : Bonni T Manullang
Editor : T.Sitompul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *