Asal Kujamah Saja Jubah-Nya, Aku Akan Sembuh

AGAMA, DUMAI, RIAU31 Views

DUMAI,WARTAPENARIAU.com– Ibadah Raya Minggu Jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jalan Air Bersih Dumai, Minggu (4/12/2-16).

Pendeta Erwin Cahyono dari  Gereja Bethel Indonesia (GBI) Duri menyampaikan firman Tuhan dalam Markus 5 ayat 25-29. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.

Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya , aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.  

“Peristiwa ini adalah suatu kisah tentang iman yang sangat besar. Seorang perempuan telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskan semua yang ada padanya, namun tidak ada faedahnya. Tetapi perempuan itu mendengar berita tentang Yesus, maka ditengan-tengah orang banyak ia mendekat Yesus dari belakang dan menjamah jubahnya. Katanya: “Asal kujamah saja Jubah-Nya, aku akan akan sembuh”.”Seketika itu perempuan itu sembuh dari penyakitnya,”terang Pendeta Erwin kepada Jemaat.

“Bapa Ibu saudara yang kekasih. Perempuan itu yakin bahwa Yesuslah yang sanggup menyebuhkan dia. Bahwa Yesuslah yang menjadi jawaban di dalam setiap masalahnya. Begitu juga sidang jemaat Tuhan di tempat ini, kalau kita harus mau melakukan terobosan dan lakukan firman Tuhan dan berjalan sesuai perintah Tuhan. Itulah yang menjadi petunjuk buat kita. Bahwa Yesus itu membawa keselamatan buat kita. Yesus itu membawa kemenangan bagi kita,”tandas Pendeta Erwin.

Lebih lanjut Pendeta  Erwin mengatakan, dalam Yakobus 2 ayat 17 berkata: Demikian juga halnya dengan Iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekanya adalah mati. Yakobus 2 ayat 22 berkata: Kamu lihat, bahwa anbekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

“Dalam Yakobus ini berkata tentang tindakan iman. Jika iman kita tidak disertai dengan perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Seperti halnya seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendaharan, ketika perempuan itu yakin menjamah jubah Yesus, maka perempuan itu akan sembuh. Iman perempuan itu sangat luar biasa. Jadi kita harus memiliki pikiran iman luar biasa,”tandas Pendeta Erwin.***

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *