DUMAI,WARTAPENARIAU.com-Senin (17/2/2020), sebanyak 16 kos-kosan yang terletak di Jl.Siak Rt. 02 Kelurahan Simpang Tetap Dahrul Ikhsan ( STDI ) disegel oleh Satuan Polisi Pamong 
Praja.
Penyegelan dipimpin langsung oleh Kepala Satpol PP Kota Dumai, HR Bambang Wardoyo SH bersama dengan 15 orang anggotanya.
Usaha kos-kosan yang dimiliki Tari ini terpaksa disegel Pamong Praja berdasarkan laporan masyarakat bahwa ditempat tersebut diduga dijadikan tempat mesum.
Hal ini berdasarkan temuan masyarakat kemarinnya disalah satu kamar kosan digrebek sebanyak 5 orang sampai larut malam tanpa ikatan nikah, yaitu 3 pria dan 2 wanita. Yang mana pada saat jurnalis wartapenariau.com meliput kelima orang tersebut sudah diamankan di kantor Pamong Praja. Selain itu legalitas usaha kos-kosan juga tidak memiliki IMB.
Kepala Satpol PP Kota Dumai, HR Bambang Wardoyo, SH mengatakan, sebelumnya sudah dilayangkan surat Peringatan (SP) 1, 2 dan 3. “Dan saat ini Pamong Praja bertindak berdasarkan surat perintah kasat Pamong Praja no. 11 tahun 2020,”ujarnya.
“Tindakan ini juga berdasarkan laporan Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI ) kota Dumai, bahwa mereka merasa resah terutama hotel-hotel kelas Melati dengan menjamurnya kos-kosan tanpa ijin. Oleh karena itu kami Pamong Praja giat mengawasi dan mengecek seluruh usaha kos-kosan dengan bekerjasama dengan Kasi Trantib Kelurahan, Kasi Trantib Kecamatan, Bhabhinkamtibmas, Babinsa dan masyarakat,”tegas HR Bambang.
Ketika ditanya sampai kapan penyegelan dilakukan? Dijawab HR Bambang Wardoyo: “Penyegelan akan dicabut setelah sipemilik Tari mengurus dan memiliki izin yang diperlukan.
Penyegelan tersebut dilaksanakan dengan disaksikan Rt. 02 kelurahan STDI, kasi trantib kelurahan STDI Hafic Asbandi S.Sos, M.Ip, Yuliana S.Sos, kasi pem STDI Syamsunar Fitri S.Sos, Bhabhinkamtibmas kelurahan STDI Bripka Mardazana, Camat Dumai Barat, Adyan BP Harahap S.Sos, SH, Kasi Trantib Dumai Barat, Belly M dan staff M.Arif, Panit Intel Polsek Dumai Barat, Iptu A. Sihite dan Tari sipemilik kos-kosan dan masyarakat sekitar. ***(Effendy Sitompul)
