DUMAI,wartapenariau.com-Gelanggang permainan (Gelper) kini disoroti masyarakat kecamatan Sungai Sembilan dan warga Basilam Baru Dumai, karena aktivitas Gelper berupa permainan “judi jenis tembak burung dan tembak ikan marak”.
Kehadiran “bisnis perjudian” yang dibungkus dengan hiburan (disebut Gelper) itu berdampak merusak sendi-sendi perekonomian warga. Sebab para warga yang terlena di gelper kantongnya pasti bangkrut disedot permainan “berbau judi” tersebut.
Laporan warga dari beberapa kelurahan di kecamatan Sungai Sembilan, sejak lama telah mencuat kepermukaan menyoroti “perjudian yang dibungkus dengan hiburan tersebut”. Tetapi hingga kini tidak ada tindakan hukum yang berarti membuat pelaku bisnis gelper itu merasa “kebal hukum dan patentengan mengganggap sepele warga masyarakat”. Sudah banyak anggota warga yang terjerumus kantongnya terkuras dikarenakan gelper yang ada beroperasi di kelurahan Basilam Baru dan kelurahan Lubuk Gaung. Sehingga dari warga ada yang rumah tangganya berantakan gara-gara hasil panen sawit habis ditelan “judi gelper itu”,”ungkap beberapa warga di Basilam Baru yang mengetahui aktivitas gelper di daerah itu.
Berdasarkan keterangan diperoleh dilapangan, sebagian warga telah resah akibat kehadiran “mesin judi gelper tersebut”, sebab sudah lama beroperasi di wilayah kecamatan sungai Sembilan yang merambah masuk ke beberapa kelurahan. Bahkan gelper sudah pernah juga beroperasi di kelurahan Tanjung Penyembal dan di kelurahan Batu Teritip. Tapi karena di demo emak-emak (omak-omak) perjudian gelper itu hengkang. Namun sayangnya tindakan hukum tidak ada untuk membidik pemilik gelper itu,”sebut beberapa warga disana yang minta namanya tidak ditulis di berita media.
Informasi terakhir dirangkum wartapenariau.com, bahwa permainan gelper di daerah sungai Sembilan diduga di dalangi oknum tertentu. Bahkan agar bisa beroperasi dengan berbagai cara dilakukan agar bisa gelper aman-aman. Inilah strategi jitu pemilik mesin game digelper itu yang menyedot uang rakyat. Diduga kuat pemilik mesin gelper dengan oknum tertentu yang diduga membeking ada sekongkol. Bahkan memberdayakan orang tertentu dari warga tempatan dimana dioperasikan gelper tersebut orang itu dipekerjakan di usaha bisnis yang menyedot uang rakyat itu.
Dengan aktivitas gelper yang membuat masyarakat sungai Sembilan gerah dan sudah banyak yang bangkrut disedot “hantu gelper” itu, masyarakat berharap dan meminta aparat hukum mengambil tindakan tegas. Pemilik mesin gelper dan oknum diduga membeking dan yang memberi tempat lokasi operasi gelper supaya diberangus sesuai hukum yang berlaku. Hingga berita ini ditayangkan, Kapolres Dumai, AKBP Andri Ananta Yudhistira, belum dapat dikonfirmasi terkait maraknya judi gelper tersebut.*** (Rds)