DUMAI,WARTAPENARIAU.com-Apical Group merupakan salah satu perusahaan pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia yang memiliki dan mengendalikan spektrum rantai bisnis minyak sawit dari sumber hingga distribusi.
Apical juga terlibat dalam proses pemurnian, pemrosesan dan perdagangan minyak sawit baik untuk pasar domestik maupun ekspor internasional.
Kegiatan operasionalnya berlokasi di Indonesia, China, dan Spanyol yang mencakup 5 kilang, 3 pabrik biodiesel, pabrik kimia oleo dan pabrik penghancur kernel.
Bisnis Apical dibangun dari jaringan sumber yang luas di Indonesia dengan aset kilang yang terintegrasi di lokasi-lokasi strategis. Hal ini diperkuat oleh saluran logistik yang efisien didukung oleh infrastruktur Apical untuk pengiriman ke berbagai klien dari pembeli lokal hingga internasional.
Dengan model bisnisnya yang unik, Apical mampu mengontrol kualitas produk dan mengatasi masalah keberlanjutan serta keamanan pangan selagi menjalankan kegiatan operasional yang efisien di kilang kelas dunia dengan fasilitas penyimpanan dan bulking terintegrasi.
Kebijakan Keberlanjutan Apical Group sejak peluncuran kebijakan keberlanjutan Apical di tahun 2014, Apical telah mencetak kemajuan pada perjalanan transformasinya dengan mengadopsi standar global dan praktik terbaik dalam kegiatan operasional, anak perusahaan dan kemitraan dengan pemasok.
Managemen Apical Group melalui humasnya, Kamero Bangun, kepada media di Dumai, Riau, Kamis (15/10-2020) mengungkapkan, bahwa sejak tahun 2010, Kilang Apical telah disertifikasi oleh International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).
Apical merupakan anggota dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sejak tahun 2010. Apical juga telah mencapai penelusuran penuh ke pabrik di tahun 2015 dan menargetkan penelusuran penuh ke perkebunan di tahun 2020.
Apical Group secara aktif mempromosikan perlindungan kawasan dengan Nilai Konservasi Tinggi (HVC), area Stok
Karbon Tinggi (HCS), lahan gambut, dan menuju perkembangan sosial ekonomi yang positif.
Apical Group bekerja sama
dengan Earthworm Foundation, Proforest, dan Daemeter untuk mengintegrasikan transformasi rantai pasok, memastikan sumber yang bertanggungjawab dan meningkatkan rantai pasok yang berkelanjutan.
Sejak tahun 2017, Apical telah menjadi mitra dari Tropical Forest Alliance 2020 (TFA 2020) yang merupakan sebuah lembaga kemitraan publik-swasta yang mempertemukan pemerintah, sektor privat, dan organisasi masyarakat sipil untuk mengurangi deforestasi yang
diasosiasikan dengan sumber komoditas seperti minyak sawit, daging, kedelai, pulp, dan kertas.
Apical berkomitmen untuk pada sumber dan pengelolaan yang berkelanjutan sebagai dasar fundamental dari bisnisnya dalam menghasilkan produk bernilai tinggi untuk permintaan pasar global saat ini.
Demikian tentang perjalanan perusahaan Asian Agri. Asian Agri adalah salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia. Didirikan pada 1979, perusahaan saat ini
mengelola 100.000 hektar lahan perkebunan inti dan mempekerjakan lebih dari 25.000 orang.
Sebagai pelopor program Perkebunan Inti Rakyat (PIR-Trans) yang digagas Pemerintah Indonesia, Asian Agri saat ini bekerja sama dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar perkebunan kelapa sawit petani plasma dan bersama dengan petani swadaya mengelola lebih dari 41.000 hektar untuk meningkatkan kehidupan para petani.
Menerapkan kebijakan “tanpa bakar” yang ketat sejak 1994 dan praktik terbaik dalam pengelolaan perkebunan berkelanjutan. Asian Agri telah membantu mitra petaninya meningkatkan produktivitas, hasil panen dan mengawasi rantai pasokan sambil membantu mereka memperoleh sertifikasi.
Asian Agri juga mengoperasikan pabrik berteknologi tinggi dan memanfaatkan energi secara efisien dan optimal yang juga meminimalkan efek dari emisi gas rumah kaca.
Asian Agri (PT Inti Indosawit Subur) adalah anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sejak 2006. Lebih dari 86 persen perkebunan yang dimilikinya di Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Jambi dan 100 persen perkebunan petani plasma mitra di Riau dan Jambi telah bersertifikat RSPO.
Semua perkebunan yang dimiliki perusahaan maupun milik petani
plasma mitra Asian Agri telah bersertifikat ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) sejak 2014.
Pada tahun 2019, perusahaan juga mendapatkan sertifikasi 100 persen ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Kegiatan operasional perusahaan juga bersertifikasi ISO 14001 sedangkan Learning Institute dan Pusat Pembibitan Asian Agri di Riau, Indonesia, keduanya bersertifikat ISO 9001.
Laboratorium Asian Agri di Pusat Penelitian dan Pengembangan di Tebing Tinggi diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional di bawah ILAC Mutual Recognition Arrangement (ILAC MRA).
Penulis : Tambunan/rls
Editor : Agustina