“Promosi Dan Kudeta”

AGAMA, JAKARTA, RIAU125 Views

Mimbar Agama Kristen, Kamis 3 September 2020

“Lagi kata Absalom: “Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil.” Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel.” 2 Samuel 15: 4-6.

Banyak orang berjuang untuk meraih apa yang disebut dengan 3P, yaitu Prestasi, Promosi dan Posisi. Dalam dunia karir atau pekerjaan hal itu adalah sah-sah saja jika dilakukan dengan tujuan yang benar dan juga cara yang benar.

Ketika orang berada dalam pekerjaan atau organisasi, maka hal yang harus menjadi tujuan utama tentunya adalah kemajuan perusahaan atau organisasi di mana seseorang tersebut terlibat dan seluruh kontribusi terbaik haruslah diwujudkan melalui karya atau kinerja dan dedikasi terbaik.

Hal itulah yang kita sebut sebagai sikap bekerja yang baik. Jika itu dilakukan dengan benar, maka 3P seringkali menjadi sebuah akibat atau penghargaan (reward) yang diterima. Tetapi sekalipun 3P itu telah diterima, maka tujuan utama yang diharapkan tidaklah berubah yaitu kemajuan perusahaan atau organisasi tersebut dan bukan sekedar menonjolkan nama individu.

Dalam Firman Tuhan yang kita baca hari ini, salah satu anak Daud yang bernama Absalom, mencoba  melakukan sebuah tindakan mempromosikan  dirinya sendiri. Apa tujuannya? Untuk berusaha mengumpulkan simpati rakyat Israel sebanyak-banyaknya dan kemudian digunakan untuk menggulingkan raja Daud yang sebenarnya adalah ayahnya.

\Tindakan yang dilakukan Absalom dilakukan dengan melakukan berbagai bentuk aksi-aksi simpatik yang nampaknya menjawab kebutuhan rakyat pada waktu itu dan ia berusaha mengambil kesempatan dari situasi kekurangan Daud sebagai raja Israel. Tetapi dibalik itu semua, hal itu dilakukan dengan sebuah sikap hati yang tidak tepat dan bermaksud menjadikan prestasi, promosi, dan posisi tadi justru menjadi tujuan utama.

Itulah sebabnya Allah memberi kita prinsip kebenaran-Nya yang menjaga kita dari kesalahan dalam memandang hal ini melalui Firman-Nya di Mazmur 75:7-8, “Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.

”Melalui Firman Tuhan ini kita kenal tagline yang sangat popular yaitu promosi itu datangnya dari Tuhan. Melalui prinsip kebenaran ini kita diajarkan  untuk tetap fokus pada tujuan dan sikap yang benar dalam mengerjakan sertiap peran, tanggung jawab bahkan pelayanan kita. Sehingga kalaupun kita berprestasi , dipromosikan atau bahkan diberikan posisi tertentu, sebenarnya hal itu adalah agar kita dapat mengerjakan tujuan Ilahi yang lebih besar.

Jangan menjadi seperti Absalom yang melakukan promosi justru untuk melakukan kudeta. Tapi mari menjadikan promosi justru sebagai kesempatan untuk melayani.

“Promosi bukanlah tujuan untuk kepuasan diri, tetapi sebagai bukti kita melayani dengan kerendahan hati”.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *