MEDAN, WARTAPENARIAU.com – Mantan TNI, satu dari tujuh komplotan pelaku pembobol rumah mewah antar provinsi yang diringkus petugas gabungan dari Jatanras Polrestabes Medan dan Jatanras Polda Sumut. Para pelaku memiliki perannya masing-masing saat melancarkan aksinya.
Hal itu disampaikan oleh Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan yang didampingi Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Yudhi Pinem, Kabid Propam Polda Sumut Kombes Pol Bambang Tertianto, dan Wakapolrestabes AKBP Taryono Raharja dalam keterangan persnya, Senin (10/2/2025).
“Dari hasil pemeriksaan dan interogasi, peran AH dan AAR saat beraksi yakni merusak pintu rumah korban, lalu masuk untuk menggasak brankas korban. Pelaku juga merusak seluruh CCTV di rumah korban, sementara RL sebagai driver dan juga memantau situasi di lokasi, MJA mengubur brankas korban dan mendapat uang Rp 2 juta dari AAR,” ujarnya.
Kata Kapolrestabes, peran L menyediakan tempat untuk pelaku membuka brankas dan membakar beberapa barang berharga korban. L mendapat uang Rp 8 juta, Sedangkan FP mendapat uang Rp 8,7 juta dari AAR untuk membeli 2 senjata api (senpi) dari Lampung. Sementara AW tinggal bersama AAR dan menikmati hasil kejahatan.
“Pelaku AW pecatan TNI (disersi). AW menggunakan satu senpi yang dibeli FP, dan rencananya untuk melakukan pencurian lagi di Jawa Barat. Untuk AW perannya di Sumut hanya sebagai penadah barang hasil kejahatan,” tandasnya sembari menambahkan polisi masih memburu seorang pelaku berinisial S.
Kemudian, di Lampung AW adalah otak pelaku pencurian. Lalu para pelaku sudah beberapa kali melakukan aksi kejahatannya, dua kali di Siantar, namun hanya sekali berhasil, di Lampung menggasak sekitar 20 kilogram emas dan di Pulau Jawa.
Diketahui sebelumnya, petugas gabungan dari Jatanras Polrestabes Medan dan Jatanras Polda Sumut menangkap 7 pelaku pembobol rumah mewah di Komplek Cemara Hijau Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Lanjut Kapolres, tiga pelaku terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan dan berupaya kabur saat pengembangan oleh petugas. (WTR).
